Sabtu, 22 Mei 2010

9. Kloning, Teori Evolusi dan Abiogenesis


Sekali lagi, Harun Yahya telah melakukan kesalahan fatal dan konyol, saat mengatakan teori evolusi dibangun atas dasar anggapan yang menyatakan bahwa materi tak-hidup berubah menjadi materi hidup secara kebetulan. Teori evolusi tidak membicarakan pembentukan makhluk hidup, apalagi secara kebetulan. Teori yang membahas asal kehidupan dari materi tak hidup adalah teori abiogenesis, sedang teori evolusi membahas asal keanekaragaman makhluk hidup. Dan teori evolusi bukan bicara soal 'kebetulan', kalimat favorit kreasionis.

Karenanya, tidak ada alasan menyatakan kloning meniadakan proses evolusi. Bahkan bila agiogenesis disanggah pun tidak akan menggoyahkan teori evolusi, karena keduanya adalah dua teori berbeda.

Pasteur sendiri tidak menyanggah abiogenesis modern. Apa yang disanggahnya adalah generatio spontana, yang mengatakan makhluk hidup modern berasal dari benda mati. Sebagaimana tikus berasal dari jerami kotor, kutu dari benda busuk, atau buaya dari kayu gelondongan busuk di dasar sungai. Biogenesis tidak membantah bahwa bentuk kehidupan primitif bisa muncul dari molekul organis kompleks. Di sisi lain, bukankah biogenesis ini justru membantah konsep penciptaan langsung?

Abiogenesis modern sendiri bukannya tidak memiliki bukti. Abiogenesis bersandar pada proses biokimia di alam. Percobaan urey-Miller sendiri telah membuktikan bahwa asam-amino bisa terjadi melalui proses biokimia di alam. Bahkan sejatinya Miller menemukan lebih banyak molekul organik daripada yang ia publikasikan. Model laboratorium dari dasar samudera menunjukkan kehidupan berasal dari dasar lautan sekitar 3 milyar tahun silam. Penelitian menunjukkan bumi purba memiliki banyak ragam molekul yang diperlukan untuk kehidupan awal. Dan masih banyak lagi temuan terkait abiogenesis, mendukung kemungkinan kehidupan terbentuk alami milyaran tahun silam.

Jadi, bahkan tudingan bahwa abiogenesis tidak memiliki bukti pun jelas suatu kekeliruan.

Klon adalah replika genetis dari organisme. Kloning tidak berhubungan langsung dengan evolusi, sebaliknya kloning bisa jadi menghambat proses evolusi, karena tidak adanya sifat baru yang muncul di sini. Namun kloning mungkin membantu ilmuwan dalam memahami proses evolusi, misal jika ilmuwan mampu mengkloning mamut dan membandingkan genetikanya dengan genetika gajah. Di sisi lain, kloning sama sekali tidak menjadi bukti dari adanya proses penciptaan.

Pranala
Abiogenesis
Science Daily - 'Lost' Miller-Urey Experiment Created More Of Life's Building Blocks
Ocean vents were 'factories of life'

2 komentar:

  1. Sebaiknya anda banyak baca dulu referensi, trus coba nulis kayak harun yahya yang pake referensi, shg tidak terkesan anda orang.... lucu

    BalasHapus
  2. Harun Yahya pakai referensi? Referensi sains, atau referensi rekayasa?

    Aku nulis pakai referensi kok, beda dengan HY, referensiku adalah tulisan di situs-situs ilmiah. Anda bisa crosscheckke link yang kadang kusertakan :)

    BalasHapus