Berisi tulisan yang membantah klaim Harun Yahya, khususnya seputar teori evolusi. Menunjukkan kebohongan dan manipulasi serta propaganda palsu yang dilakukan Harun Yahya.
Rabu, 22 Juni 2011
Pengaruh Global Harun Yahya?
Dalam debat di forum-forum belakangan, jurus baru yang dilancarkan fans Harun yahya adalah mencomot artikel yang seakan menunjukkan pengakuan dunia terhadap kontribusi Harun Yahya. Seperti biasa, kita akan kesulitan untuk mencari artikel asli sebagai perbandingan. Saat ini, aku baru menemukan sedikit artikel asli yang bisa dijadikan perbandingan. Jika menemukan artikel lain, akan aku update.
Cobalah ke situs Harun Yahya, dan cek GLOBAL IMPACT OF THE WORKS OF HARUN YAHYA VOL. 2, kalian akan temukan kutipan seputar artikel National Geographic:
Jumat, 17 Juni 2011
Sains vs Kreasionisme
Sains mengumpulkan fakta-fakta, baru membuat kesimpulan.
Kreasionis mengklaim, baru mencari fakta apa yang sekiranya bisa mendukung klaim mereka.
Rabu, 20 April 2011
17. Metamorfosis dan Evolusi
Kreasionis mengklaim bahwa metamorfosis sama sekali tak berkaitan dengan proses evolusi. Sebaliknya, mereka mengklaim bahwa metamorfosis adalah bukti penciptaan, bahwa metamorfosis merupakan proses rumit yang hanya dimungkinkan oleh penciptaan. Menurut mereka, proses itu tak mungkin terjadi melalui proses 'kebetulan', kata-kata favorit kreasionis.
Ini adalah salah satu perbedaan khas antara evolusionis dan kreasionis. Saat kreasionis melihat suatu proses yang kompleks dan sulit dijelaskan, mereka akan mengatakan itu suatu keajaiban yang tak mungkin dijelaskan secara ilmiah. Sebaliknya, para evolusionis memandangnya sebagai suatu masalah yang bisa dipecahkan, meski akan memakan waktu amat lama sekalipun. Bahwa metamorfosis adalah masalah yang belum sepenuhnya dipecahkan tidak lantas menjadikan metamorfosis sebagai proses yang melibatkan intervensi supranatural atau proses penciptaan langsung.
Senin, 21 Februari 2011
Coelacanth - Lelucon 'Fosil Hidup'
Coelacanth adalah salah satu ordo ikan purba yang dikira sudah punah - hingga penemuan Latimeria chalumna pada tahun 1937. Spesies lain, Latimeria menadoensis, ditemukan di Indonesia di tahun 1998. Keduanya termasuk genus yang sama - Latimeria.
Temuan kedua spesies ini kemudian dijadikan senjata oleh kreasionis untuk menyerang teori evolusi. Mereka mempropagandakan bahwa Coelacanth adalah 'fosil hidup' yang tak berubah selama ratusan juta tahun. Lebih konyol lagi saat mereka mengklaim Coelacanth sama sekali tak mengalami perubahan apapun, termasuk DNA mereka. Betapa hebat klaim ini, seakan mereka bisa (dan pernah) mengekstrak dan meneliti DNA dari fosil berusia puluhan/ratusan juta tahun :)
Langganan:
Postingan (Atom)