Senin, 06 Desember 2010

16. Kebenaran Teori Evolusi Akan Terbukti di Masa Depan Adalah Salah


Jangan salah. Bukan berarti aku mendukung Harun Yahya. Kenyataannya adalah, evolusi merupakan sebuah fakta. Dan teori evolusi adalah satu-satunya teori yang menjelaskan fakta itu, untuk saat ini. Tidak ada teori, fakta atau bukti ilmiah apapun yang pernah meruntuhkan teori evolusi. Tidak pula klaim-klaim seorang Harun Yahya, yang tidak memberi penjelasan ilmiah apapun. Kebenaran teori evolusi sudah terbukti, bukan di masa depan, namun saat ini pun sudah terbukti :)

Dan menjawab 3 pertanyaan seorang Harun Yahya:
1. Bagaimana sel pertama muncul
Pertanyaan ini mestinya dijawab oleh teori lain, yakni teori abiogenesis modern. Namun Harun yahya tak mampu membedakan antara teori evolusi dan teori abiogenesis modern, tidak mampu memahami bahwa teori evolusi membahas asal keanekaragaman makhluk hidup, sementara teori abiogenesis modern membahas asal kehidupan. Jika Harun Yahya gagal membedakan keduanya, ia tak pantas membahas apalagi membantah teori evolusi!

Rabu, 27 Oktober 2010

Hitler dan Teori Evolusi


Salah satu klaim populer kaum kreasionis, termasuk Harun Yahya, adalah bahwa teori evolusi adalah sumber rasisme. Salah satu tokoh yang sering mereka ungkit adalah Hitler, dengan propaganda bahwa Hitler mendasarkan aksinya pada teori evolusi. Pada dasarnya tuduhan ini konyol, karena Hitler sama sekali bukan evolusionis, ia bahkan menentang teori evolusi!

Dalam buku Mein Kampf yang ia tulis, berapa banyak kata evolusi yang ia gunakan? Hanya satu kali, dan itu pun tidak ada kaitan dengan evolusi biologi, melainkan merujuk pada perkembangan ide-ide politik di Jerman:
"This evolution has not yet taken the shape of a conscious intention and movement to restore the political power and independence of our nation."

Rabu, 06 Oktober 2010

Piltdown Man


Piltdown Man (atau Eoanthropus dawsoni) adalah salah satu kasus hoax terbesar dalam dunia sains. Bermula dari tahun 1912, saat Charles Dawson mengontak Arthur Smith Woodward dari departemen geologi British museum, sehubungan dengan temuan pecahan tengkorak yang didapatnya 4 tahun silam. Dawson, Woodward dan Teilhard de Chardin kemudian membentuk tim penggali, dan menemukan sejumlah temuan fosil lain, diantaranya gading gajah, pecahan tengkorak dan potongan rahang bawah.

Woodward kemudian merekonstruksi temuannya, dan mengajukan proposal bahwa Piltdown man merupakan penghubung antara manusia dan kera, karena ia memiliki tengkorak dan tempurung seperti manusia, namun memiliki rahang seperti kera. Di tahun 1915, Dawson emngklaim menemukan potongan tengkorak kedua.

Kamis, 23 September 2010

Ota Benga


Ota Benga, atau Otabenga adalah pygmy (manusia kerdil) yang tinggal di dekat sungai Kasai, Kongo. Ketika ia sedang berburu, keluarganya serta penduduk desanya dibantai oleh Baschilele. Ota Benga sendiri belakangan juga tertangkap.

Samuel Phillips Verner, seorang penjelajah sekaligus misionari asal Carolina Selatan, dikirim ke Arika di tahun 1904 untuk mencari pygmy untuk ditampilkan di St. Louis World’s Fair. Ia bertemu Ota Benga dan mengatur pembebasannya, dan setelahnya Ota Bena membantunya membujuk beberapa penduduk Afrika lain untuk ikut bersama mereka ke Lousiana dan ditampilkan di eksibisi, dimana sekian banyak penduduk asli dari berbagai kebudayaan di dunia ditampilkan pula.

Sabtu, 18 September 2010

15. Tuhan dan proses evolusi


Benar bahwa ada sebagian kalangan yang berpikir bahwa evolusi adalah cara Tuhan untuk mengembangkan keanekaragaman makhluk hidup. Namun patutdiingat, ini adalah pandangan umum dan bukanlah pandangan ilmiah. Sejatinya sains tidak membicarakan Tuhan, tidak membenarkan dan tidak menolak. Sains tidak melarang seseorang mempercayai adanya Tuhan, atau Tuhan berperan di dunia, selama mereka tidak memaksakan mencampuradukkannya dengan sains.

Jika menurut Harun yahya Alquran tidak menyebutkan adanya proses evolusi, dan karenanya menganggap tidak ada evolusi sama sekali, maka itu adalah tafsiran dia. Dan tafsiran seorang Harun Yahya tidak mengikat, baik untuk muslim sendiri, apalagi untuk kalngan non muslim.

Jumat, 17 September 2010

14. Evolusi, perkembangan dan kemajuan


Teori evolusi adalah teori yang menjelaskan bagaimana asal-usul keanekaragaman makhluk hidup di bumi, bukan seperti klaim berulang Harun Yahya - bicara tentang penciptaan makhluk hidup secara kebetulan. Teori evolusi membahas mengenai keanekaragaman makhluk hidup, penyebarannya, dan sejarah kehidupan di bumi. Tidak ada yang salah, atau bentuk pemalsuan, dalam penggunakan kata evolusi di sini. Jika ingin membantah teori evolusi, maka Harun Yahya harus membantahnya dengan dasar dan bukti ilmiah, bukan sekedar bermain kata.

Dan klaim berikut, bahwa semua ilmuwan terbesar dalam kemajuan adalah penganut fakta penciptaan. Harun Yahya menyebut nama Leonardo da Vinci, Nicolas Copernicus, Johanes kapler dan Galileo Galilei, Linnaeus, dan Newton, namun mereka semua meninggal jauh sebelum Origin of Species diterbitkan.

Jumat, 03 September 2010

Manusia Nebraska


Di antara beberapa argumen yang diajukan kreasionis, salah satu yang sering diungkit adalah soal manusia Nebraska (Nebraska Man).

Kronologi
Berawal dari perdebatan antara fundamentalis kristen William Jennings Bryan dengan Henry Fairfield Osborn, kepala dari American Museum of Natural History. Jika Bryan menolak keras teori evolusi, Osborn sebaliknya, menganggap teori evolusi tidak bertentangan dengan kepercayaan kristennya.

Selasa, 10 Agustus 2010

13. Makhluk Hidup Purba dan Evolusi


Saat bicara evolusi, kita tidak hanya membicarakan perkembangan dari makhluk hidup sederhana ke makhluk hidup kompleks. Perubahan berangsur pada makhluk hidup, bahkan ke arah yang lebih sederhana pun, bisa dikatakan evolusi. Saat ular atau paus dan lumba-lumba kehilangan kakinya, itu pun satu bentuk evolusi.

Harun Yahya mengutip pandangan kreasionis Frank Lewis Marsh. Namun, seberapa jauh ia bisa dipercaya dan dijadikan referensi? Dalam buku Fundamental Biology (1941), ia menulis bahwa dunia adalah arena persaingan antara Tuhan dan setan, menganggap setan sebagai master genetis. Ia juga mencetuskan istilah baramin sebagai jenis-jenis makhluk hidup yang diciptakan, dan menghasilkan variasi sejenis (misal kuda dan zebra). Sebagai catatan, Baramonology yang dikaitkan dengan interpretasi alkitab adalah satu bentuk pseudo sains.

Sementara dalam buku Variation and Fixity in Nature (1976), Marsh mengakui evolusi, namun sebatas evolusi mikro.

Rabu, 28 Juli 2010

12. Organ Vestigial dan Evolusi


Satu hal yang entah apa memang tidak dimengerti Harun Yahya, atau dia mengabaikannya, adalah bahwa sains tidak mengenal dogma. Begitu pula teori evolusi. Jika seorang ilmuwan evolusi mengeluarkan tulisan, atau mengemukakan pandangan, bukan berarti tulisan atau pandangan itu akan diterima oleh seluruh pendukung teori evolusi. Dan jika seorang evolusionis salah, bukan berarti teori evolusi itu salah secara keseluruhan.

Dan nampaknya ada salah pengertian akan arti dari organ vestigial. Organ vestigial tidak harus berarti organ yang tak berguna. Organ vestigial kadang merupakan organ yang memiliki fungsi sekunder setelah fungsi utamanya sudah hilang.

Robert Wiedersheim, (yang mana nampaknya klaim Harun Yahya diambil dari tulisannya), menulis hal berikut dalam bukunya The Structure of Man: An Index to His Past History:

"Comparative morphology points not only to the essentially similar plan of organization of the bodies of all vertebrates, ... but also to the occurrence in them of certain organs, or parts of organs, now known as 'vestigial.'

By such organs are meant those which were formerly of greater physiological significance than at present."


Sabtu, 29 Mei 2010

11. Usia Bumi, Evolusi dan Abiogenesis


Untuk kesekian kalinya, di sini Harun Yahya mencampuradukkan antara teori evolusi dengan teori abiogenesis. Jika membicarakan asal mula kehidupan, maka kita bicara tentang origin of life, dan teori yang membahasnya adalah teori abiogenesis modern.

Dan teori abiogenesis modern jelas berbeda dengan generatio spontana. Generatio spontana menyatakan makhluk hidup modern seperti tikus berasal dari potongan kain kotor, lalat dari daging busuk, buaya dari gelondongan kayu di dasar sungai, dsb. Dalam hal ini, generatio spontana tidaklah jauh berbeda dari kisah penciptaan manusia dari tanah, kecuali bahwa dalam kisah penciptaan Tuhan terlibat langsung.

Sementara teori abiogenesis membicarakan pembentukan bentuk kehidupan awal yang sederhana melalui proses alami di alam, bukan bentuk kehidupan kompleks. Dan itu bukanlah satu bentuk penciptaan spontan. Di bab sebelumnya, sudah ditunjukkan bagaimana molekul-molekul organis seperti asam amino bisa terbentuk secara alami.

Selasa, 25 Mei 2010

10. Kehidupan Berasal Dari Luar Angkasa


Untuk kesekian kalinya, teori evolusi tak pernah bicara tentang asal-usul kehidupan, apalagi menyebutnya peristiwa kebetulan. Dan bagaimana keidupan terbentuk bukanlah bahasan teori evolusi. Jadi, amat aneh jika Harun Yahya terus mengungkit dan mengatakan 'teori evolusi mengatakan kehidupan terbentuk secara kebetulan'.

Apakah bahan dasar kehidupan ada di luar angkasa? menurut hasil penelitian ilmuwan NASA, bahan kimia organis yang memegang peran kursial dalam kimia kehidupan itu banyak terdapat di angkasa. Penelitian terhadap meteorit, khususnya meteorit Murchison, menunjukkan kandungan asam amino umum seperti glisina, alanina dan asam glutamik. Dan simulasi tumbukan menunjukkan molekul organis bisa selamat dari tumbukan dan menjadi benih kehidupan di bumi.

Big bang sendiri bukanlah suatu ledakan. Big bang adalah pengembangan ruang-waktu. Dan penelitian menunjukkan bahwa unsur-unsur berat tidak terbentuk sejak awal alam semesta, namun terbentuk melalui proses supernova.

Sabtu, 22 Mei 2010

9. Kloning, Teori Evolusi dan Abiogenesis


Sekali lagi, Harun Yahya telah melakukan kesalahan fatal dan konyol, saat mengatakan teori evolusi dibangun atas dasar anggapan yang menyatakan bahwa materi tak-hidup berubah menjadi materi hidup secara kebetulan. Teori evolusi tidak membicarakan pembentukan makhluk hidup, apalagi secara kebetulan. Teori yang membahas asal kehidupan dari materi tak hidup adalah teori abiogenesis, sedang teori evolusi membahas asal keanekaragaman makhluk hidup. Dan teori evolusi bukan bicara soal 'kebetulan', kalimat favorit kreasionis.

Karenanya, tidak ada alasan menyatakan kloning meniadakan proses evolusi. Bahkan bila agiogenesis disanggah pun tidak akan menggoyahkan teori evolusi, karena keduanya adalah dua teori berbeda.

Pasteur sendiri tidak menyanggah abiogenesis modern. Apa yang disanggahnya adalah generatio spontana, yang mengatakan makhluk hidup modern berasal dari benda mati. Sebagaimana tikus berasal dari jerami kotor, kutu dari benda busuk, atau buaya dari kayu gelondongan busuk di dasar sungai. Biogenesis tidak membantah bahwa bentuk kehidupan primitif bisa muncul dari molekul organis kompleks. Di sisi lain, bukankah biogenesis ini justru membantah konsep penciptaan langsung?

Rabu, 19 Mei 2010

8. Embrio Manusia


Ernst Heinrich Philipp August Haeckel (1834-1919) adalah seorang biologis dari Jerman. Ia seorang naturalis, profesor, filsuf, dokter, sekaligus seniman. Ia menemukan, menjelaskan, dan menamakan ribuan spesies baru, membuat peta pohon genealogi hubungan semua makhluk hidup, dan membuat istilah biologi baru, seperti filum, filogeni, ekologi, dan kingdom Protista. Ernst Haeckel juga menyebarkan teori evolusi di Jerman. Ia juga seorang embiologis.

Benar bahwa Haeckel mengaitkan ontogeni dengan fiologeni (dikenal juga sebagai hukum biogenetis). benar bahwa Haeckel menggunakan embiologi untuk mendukung teori evolusi. Benar bahwa teorinya berpengaruh pada popularitas teori evolusi di masa itu. Benar bahwa Darwin dan Haeckel pernah bertemu dan saling berkorespondensi. Benar bahwa teori ontogeni merekapitulasi filogeni adalah salah. Namun teori Haeckel bukanlah bagian dari teori Darwin maupun teori evolusi modern.

Darwin menulis Origin of Species di tahun 1859. Sementara Haeckel mempublikasikan teorinya di tahun 1866, dan diagramnya dipublikasikan di tahun 1874. Tulisan Darwin jelas tidak dipengaruhi Haeckel! Darwin sendiri menggunakan data embrio dari Karl Ernst von Baer (1792–1876) untuk mendukung moyang bersama.

Selasa, 11 Mei 2010

7. Evolusi burung


Dalam biologi, burung, meski berdarah panas, dianggap berkerabat dengan reptil. Bersama keluarga buaya, burung membentuk kelompok yang disebut Archosauria. Diduga burung berkembang dari sejenis reptil. Untuk saat ini, mayoritas peneliti menganggap burung berkembang dari dinosaurus theropod yang berkembang di era mesozoic.

Fosil burung tertua yang ditemukan saat ini adalah Archaeopteryx, khususnya Archaeopteryx lithographica, yang ditemukan di tahun 1861, hanya dua tahun setelah Darwin mempublikasikan On the Origin of Species. Sejauh ini telah ditemukan sedikitnya 8 spesimen Archaeopteryx, termasuk 1 fosil bulu, dan semua itu diidentifikasi dalam beberapa spesies berbeda. Teori evolusi burung amat terbantu oleh temuan-temuan baru fosil di China sejak tahun 1990.

Archaeopteryx memiliki ciri reptil seperti kaki yang panjang, 3 jari dengan cakar, dagu dan gigi seperti dinosaurus theropod kecil, serta ekor memanjang dari tulang ekor seperti milik dinosaurus kecil. Di sisi lain, Archaeopteryx juga memiliki sayap untuk terbang dan bulu seperti burung. Karena alasan inilah, ilmuwan umumnya menganggap Archaeopteryx sebagai burung yang memiliki ciri dinosaurus kecil. Satu perbedaan mendasar antara archaeopteryx dengan burung adalah archaeopteryx tidak memiliki paruh, melainkan rahang yang dipenuhi gigi-gigi kecil.

6. Kesamaan Genom Manusia dan Kera


Kerabat terdekat manusia yang masih hidup saat ini adalah simpanse, dan diperkirakan percabangan antara manusia dan simpanse ini terjadi sekitar 5 juta tahun silam, atau mungkin lebih dini lagi. Simpanse lebih dekat dengan manusia ketimbang gorilla, dan gorilla lebih dekat ketimbang orang utan. Ini bukan berarti yang satu menjadi moyang yang lain, melainkan bahwa merreka memiliki moyang bersama, dan mereka hasil percabangan terpisah.

Seberapa mirip genom manusia dan simpanse? Itu tergantung pada apa dan bagian mana yang diperbandingkan. Perbedaan metode pengukuran dan bagian yang diperbandingkan akan menghasilkan nilai yang berbeda.

Nilai 95-96 persen didapat jika kita membandingkan keseluruhan genom (DNA sequence). Sedang jika kita bandingkan untuk gen yang menyandi protein, perbedaan menyusut hingga tinggal sekitar 1-2 persen. Ini karena sebagian besar perbedaan antara manusia dan simpanse terletak pada daerah yang tak menyandi protein.

Senin, 10 Mei 2010

5. Perbedaan Ras Manusia


Harun Yahya mengatakan ada sebagian evolusionis yang mengajukan keberagaman ras sebagai bukti evolusi. Namun sayangnya, ia tak mengutip dan menunjukkan sumber yang ia maksud. Siapa gerangan evolusionis yang ia maksud?

Jika kisah penciptaan benar adanya, maka seluruh data genetika manusia hanya berasal dari dua orang, yakni Adam dan Hawa. Dan berarti data genetis itu diturunkan dari data genetis dua orang ini. Tapi tunggu! Dikisahkan Hawa adalah hasil 'kloning' dari rusuk Adam, maka semestinya Hawa memiliki data genetis yang sama dengan Adam. Dengan kata lain, keturunan mereka mestinya memiliki data genetis yang sama! Jika ayah dan ibu memiliki data genetis yang sama, sejauh mana variasi bisa muncul? Dan mengapa Tuhan tidak mengulang proses penciptaan seperti penciptaan Adam, tapi malah meng'kloning' dari rusuk Adam?

Dan Harun Yahya, bisakah ia menjelaskan secara ilmiah, bagaimana ras-ras itu bisa muncul dan sifat apa saja yang diwarisi masing-masing ras? Apa warna kulit Adam dan Hawa? Apa warna rambutnya? Apa warna matanya? Apa golongan darah dan RHnya? Apakah rambut mereka lurus atau ikal? Bisakah ia menjelaskannya?

Minggu, 09 Mei 2010

4. Teori Evolusi dan Biologi


Entah siapa yang mengatakan teori evolusi adalah dasar biologi, tapi yang jelas adalah teori evolusi adalah teori ilmiah, dibahas dalam salah satu cabang biologi, yakni biologi evolusioner.

Pembuktikan kebenaran teori evolusi didukung oleh berbagai cabang ilmu lain, termasuk paleontologi, biokimia, genetika dan biologi molekuler. Teori evolusi sama dengan teori-teori ilmiah lainnya, dikembangkan dan diuji dengan metode ilmiah. Teori evolusi adalah satu-satunya teori ilmiah yang bisa menjelaskan asal mula keanekaragaman makhluk hidup. Tidak ada cabang sains manapun sejauh ini yang menentang teori evolusi!

Dan hubungan utama teori evolusi tentu saja dengan ilmu biologi, bukan dengan bidang sains lain. Karena teori evolusi dibahas dalam biologi evolusioner, dan biologi evolusioner adalah cabang ilmu biologi.

Kamis, 06 Mei 2010

3. Sejarah Manusia


Sejak kapan manusia ada di muka bumi? Untuk itu, sebelumnya kita harus menentukan dulu definisi manusia. Sampai sejauh mana definisi manusia bisa digunakan? Apakah manusia di sini sebatas Homo sapiens? Atau menyangkut segala genus Homo? Atau lebih luas lagi, menyangkut semua bipedal?

Salah satu bukti tertua tentang makhluk bipedal ini adalah jejak Laetoli yang ditemukan di Laetoli, Tanzania, pada tahun 1976 oleh paleontolog Mary Leakey, dan kebanyakan digali sejak 1978. Jejak kaki ini terbentuk saat makhluk bipedal (kemungkinan 3 individu) berjalan melewati tanah yang tertutup lapisan debu vulkanik dari gunung berapi Sadiman, dan jejak ini kemudian mengeras seperti cetakan semen akibat hujan yang membasahi lapisan debu tersebut. Jejak ini diperkirakan berusia sekitar 3,5 hingga 3,6 juta tahun. Tanpa adanya bekas tumpuan kepalan tangan, disimpulkan jejak ini memang dibuat oleh makhluk yang berjalan tegak.

Lalu, benarkan jejak ini dibuat oleh manusia modern? Benarkah Russel Tuttle mendukung bahwa jejak itu dibuat manusia modern? Apa yang ingin disampaikan Tuttle dan ilmuwan lain bukanlah bahwa jejak itu dibuat oleh manuia modern. Melainkan bahwa jejak itu relatif sukar dibedakan dengan jejak manusia modern, mengindikasikan jejak itu bukan dibuat makhluk non bipedal. Menurut Tuttle, kemungkinan jejak itu bukan dibuat oleh Australopithecus Afarensis, melainkan oleh spesies yang lebih muda, atau mungkin oleh genus awal Homo.

Selasa, 04 Mei 2010

2. Teori Evolusi Tidak Runtuh


Sekali lagi, teori evolusi tidak membahas soal bagaimana asal mula kehidupan di muka bumi. Bagaimana kehidupan terjadi di muka bumi dijelaskan oleh teori lain, misal teori abiogenesis (modern), dan teori itu tidak bicara tentang ‘proses kebetulan’, melainkan berabgai proses alamiah sesuai hukum alam, diantaranya proses biokimia. Di alam, proses macam ini bisa menghasilkan senyawa-senyawa lain yang lebih kompleks, termasuk asam amino.

Dan bahkan antara teori abiogenesis dengan ‘teori’ penciptaan bukanlah dua hal yang bisa diperbandingkan. Teori abiogenesis adalah teori ilmiah, yang meski masih memerlukan banyak pembuktikan, berusaha memberi penjelasan secara ilmiah. Sementara opini penciptaan mengemukakan opini yang hanya dilandasi iman dan kepercayaan semata. Tak ada sedikitpun penjelasan ilmiah bagaimana makhluk hidup muncul!

Teori evolusi adalah satu-satunya teori ilmiah yang bisa menjelaskan asal mula keanekaragaman makhluk hidup, hingga saat ini. Dan tidak ada teori lain sebagai alternatifnya. Opini penciptaan tidak bisa dibandingkan dengan teori evolusi, karena opini penciptaan tidak memberikan penjelasan ilmiah apapun, dan bahkan bukan sebuah teori ilmiah! Karena tidak ada argumen setara, dengan sendirinya metode inferensi disjunktif (modus tollendo ponens) tak bisa diterapkan di sini.

1. Teori Evolusi Adalah Teori Ilmiah


“Teori evolusi menyatakan bahwa makhluk hidup di muka bumi tercipta sebagai akibat dari peristiwa kebetulan dan muncul dengan sendirinya dari kondisi alamiah.”

Kalimat di atas adalah kutipan dari tulisan Harun Yahya dalam “Runtuhnya Teori Evolusi Dalam 20 Pertanyaan.” Bab pertama, alinea pertama, baris pertama, kalimat pertama, dan... sudah salah sejak awal. Teori evolusi bukanlah teori yang membahas tentang asal mula atau penciptaan makhluk hidup. Teori evolusi adalah teori yang membahas asal keanekaragaman makhluk hidup (origin of species). Teori yang membahas asal mula makhluk hidup adalah teori abiogenesis modern (origin of life). Bahkan di awal saja kita sudah menemukan kesalahan mendasar!

Teori evolusi sendiri bukanlah propaganda dari pandangan materialis. Sama halnya dengan teori-teori ilmiah lain, dan sains pada umumnya, teori evolusi tidak membicarakan Tuhan. Mengapa? Karena tidak ada cara ilmiah untuk membuktikan keterlibatan Tuhan dalam hal ini. Teori evolusi tidak membantah, tidak juga membenarkan keberadaan Tuhan. Apa yang dibantah oleh teori evolusi adalah bahwa makhluk hidup tercipta secara langsung, dalam wujud mereka hari ini.