Kamis, 06 Mei 2010

3. Sejarah Manusia


Sejak kapan manusia ada di muka bumi? Untuk itu, sebelumnya kita harus menentukan dulu definisi manusia. Sampai sejauh mana definisi manusia bisa digunakan? Apakah manusia di sini sebatas Homo sapiens? Atau menyangkut segala genus Homo? Atau lebih luas lagi, menyangkut semua bipedal?

Salah satu bukti tertua tentang makhluk bipedal ini adalah jejak Laetoli yang ditemukan di Laetoli, Tanzania, pada tahun 1976 oleh paleontolog Mary Leakey, dan kebanyakan digali sejak 1978. Jejak kaki ini terbentuk saat makhluk bipedal (kemungkinan 3 individu) berjalan melewati tanah yang tertutup lapisan debu vulkanik dari gunung berapi Sadiman, dan jejak ini kemudian mengeras seperti cetakan semen akibat hujan yang membasahi lapisan debu tersebut. Jejak ini diperkirakan berusia sekitar 3,5 hingga 3,6 juta tahun. Tanpa adanya bekas tumpuan kepalan tangan, disimpulkan jejak ini memang dibuat oleh makhluk yang berjalan tegak.

Lalu, benarkan jejak ini dibuat oleh manusia modern? Benarkah Russel Tuttle mendukung bahwa jejak itu dibuat manusia modern? Apa yang ingin disampaikan Tuttle dan ilmuwan lain bukanlah bahwa jejak itu dibuat oleh manuia modern. Melainkan bahwa jejak itu relatif sukar dibedakan dengan jejak manusia modern, mengindikasikan jejak itu bukan dibuat makhluk non bipedal. Menurut Tuttle, kemungkinan jejak itu bukan dibuat oleh Australopithecus Afarensis, melainkan oleh spesies yang lebih muda, atau mungkin oleh genus awal Homo.

Berikut kutipan tulisan Tuttle dan rekan-rekannya, seperti diambil dari Human Evolution:
The probable misfit between feet, particularly toes II–V, of 3.0-million-year-old Australopithecus afarensis from Hadar, Ethiopia, and the 3.5-million-year-old hominid footprints at Site G, Laetoli, Tanzania, casts doubt that A. Afarensis made the Laetoli trails. We suggest that another species of Australopithecus or an anonymous genus of the Hominidae, with remarkably humanoid feet, walked at Laetoli. It would be imprudent to declare that Homo was present at Laetoli 3.5 million years ago (my) because there is no evidence of brain expansion, advanced tool manufacture, or other non-locomotor hallmarks of the human condition at Site G.

Bisa kita lihat, Tuttle sendiri tidak pernah menyatakan jejak itu dibuat oleh manusia modern! Di kalangan ilmuwan memang terjadi perbedaan pendapat mengenai spesies mana yang membuat jejak tersebut, namun tidak satupun yang mengatakan jejak itu dibuat oleh manusia modern!

Apa yang disebut Harun Yahya sebagai reruntuhan pondok batu, nampaknya adalah semacam gundukan tanah liat dimana hewan dijebak dan disembelih. Temuan di tahun 1952 di BKII ini Leakey sebut sebagai slaughter-house atau rumah penyembelihan. Mengingat tempat ini adalah tempat hidup berbagai spesies manusia di era yang berbeda, bisa jadi yang menggunakan tempat itu adalah Homo ergaster (eksis sekitar 1,8 hngga 1,3 juta tahun silam).

Mengenai temuan fosil dagu di Hadar (darimasa 2,33 juta tahun silam), bukanlah rahang dari manusia modern, melainkan rahang dari genus homo, dan hanya menunjukkan usia genus homo lebih tua dari dugaan semula.

Bagaimana dengan KNM-WT 15000, yang dikenal juga dengan sebutan Turkana Boy atau Anak Turkana? Fosil yang ditemukan Kamoya Kimeu (anggota tim pimpinan Richard Leakey) di Nariokotome, dekat danau Turkana, Kenya di tahun 1984 ini adalah salah satu fosil terlengkap yang pernah ditemukan. Fosil ini milik seorang anak lelaki berusia sekitar 11-12 tahun. Namun usia inipun hanya perkiraan berdasar perkembangan tulangnya, karena mungkin saja ia tumbuh lebih cepat ketimbang manusia modern.

Apakah fosil ini mirip dengan manusia modern? ya, itu jika kita mengabaikan perbedaan pada tulang tengkoraknya. Tulang pinggulnya lebih sempit dari manusia modern, mengindikasikan ia adalah sosok pelari atau pemburu. Ia juga memiliki tulang dahi yang rendah, tulang dahi yang menonjol, dan tak punya dagu, cri khas manusia purba yang tak dimiliki manusia modern. Tangannya juga sedikit lebih panjang dari manusia modern. Ilmuwan menggolongkannya sebagai spesies Homo erectus atau Homo ergaster. Tidak ada yang menyebutnya manusia modern!

Lalu mengenai ATD6-69 atau Homo antecessor yang ditemukan di Atapuerca, Spanyol, di tahun 1977. Benarkah fosil berusia sekitar 800 ribu tahun ini menunjukkan fitur yang sepenuhnya modern? Bagian tengah wajah mungkin mirip manusia modern, namun bagian lain seperti gigi, dahi dan pelipis lebih primitif.

Dan apa yang dikemukakan Juan Luis Arsuaga Ferreras mengenai temuan itu? Bahwa temuannya sepenuhnya modern? Berdasar Discoverty (lihat pranala di bawah), yang ingin ia katakan bukanlah bahwa temuannya sepenuhnya manusia modern, melainkan bahwa temuannya memiliki fitur wajah yang jauh lebih modern ketimbang heidelbergensis, dan lebih mendekati wajah manusia modern.

Menyangkut Kenyanthropus platyops, yang ditemukan di dekat danau Turkana, Kenya, di tahun 1999 oleh Justus Erus, anggota tim Meave Leakey. Temuan ini berupa sekitar 30 tengkorak dan gigi yang diperkirakan berusia antara 3,5 hingga 3,2 juta tahun silam. Temuan ini adalah salah satu yang diragukan, karena ditemukan dalam keadaan sudah berubah dan penuh retakan, membuat karakteristik aslinya sudah sulit ditentukan. Meski memiliki tulang pipi yang menonjol dan wajah yang relatif datar, Kenyanthropus juga memiliki otak yang kecil, serta lubang telinga yang kecil seperti simpanse. Giginya juga berada di antara gigi manusia dan gigi keluarga kera.

Menurut Daniel E. Lieberman berdasar artikel di BBC:
Commenting on K. platyops, Daniel E. Lieberman, of the George Washington University, Washington DC, US, said the new creature would act "as a sort of party spoiler" as science attempted to determine its precise position in the human evolutionary tree.

He added: "A challenge for the next decade will be for skeletal biologists, palaeontologists and molecular biologists to work together, to devise new analytical methods with which to tease trustworthy signals from these data [information from skull and teeth fossils]."


Nampaknya Daniel E. Lieberman tidak bermaksud mengatakan temuan itu benar-benar mengacaukan teori evolusi manusia, melainkan bahwa itu memberi tantangan untuk membentuk metode analisa baru berdasar data dari temuan fosil.

Lalu apakah temuan ini benar-benar merusak dan mengacaukan teori evolusi manusia? Tidak juga. Pada umumnya evolusi itu bercabang, dan bukanlah hal yang aneh jika dalam evolusi hominid pun terjadi percabangan yang hidup bersama. Sebelum temuan ini, terkesan perkembangan evolusi hominid ke manusia cenderung linear. Tidak ada masalah jika Kenyanthropus adalah genus berbeda dan hidup pada masa yang sama dengan Australopithecus. Justru adanya temuan percabangan terpisah membuat evolusi manusia terlihat lebih 'normal', tidak lagi eklusif.

Beralih ke Sahelanthropus tchadensis, atau Toumaï, yang diklaim Harun Yahya sebagai 'bukti mutakhir yang menghancurkan pertanyaan teori evolusi tentang asal-usul manusia'. Fosil dari masa sekitar 7 juta tahun silam yang ditemukan di gurun Djurab, Chad, berupa tempurung kepala kecil, 5 potong rahang dan beberapa gigi. Seberapa mirip itu dengan manusia? Dengan volume otak berkisar 320 hingga 380 cc, itu lebih mirip simpanse ketimbang manusia. Gigi, pelipis dan struktur wajah berbeda dengan manusia. Tanpa bagian tubuh bawah yang ditemukan, sulit memastkan makhluk ini bipedal atau bukan. Diduga ini adalah moyang bersama manusia dan simpanse, namun bisa saja ia tak lebih dari salah satu jenis keluarga kera yang hidup di sana pada masa itu. Karena evolusi itu bercabang, percabangan terpiah yang hidup bersama di era yang sama bukanlah hal aneh.

Kutipan dari Bernard Wood, berdasar Nature:
Toumaï is the tip of that iceberg - one that could sink our current ideas about human evolution. "Anybody who thinks this isn't going to get more complex isn't learning from history," says Wood.

"When I went to medical school in 1963, human evolution looked like a ladder," he says. The ladder stepped from monkey to man through a progression of intermediates, each slightly less ape-like than the last.

Now human evolution looks like a bush. We have a menagerie of fossil hominids - the group containing everything thought more closely related to humans than chimps. How they are related to each other and which, if any of them, are human forebears is still debated.

Most members of the group are less than three million years old. After Toumaï, the next-oldest hominid is the 6-million-year old Orrorin tugenensis. But Orrorin is known only from a few teeth and bone scraps, and its evolutionary allegiances are controversial.

Our knowledge of Toumaï's period is "at the 1963 stage", says Wood.


Namun simak bagian lain tulisan Bernard Wood dari artikel yang sama:
Palaeoanthropologist Tim White of the University of California, Berkeley, agrees. He thinks that Toumaï might belong to Ardipithecus, a group defined by fossils dating from about 5.5-4.5 million years ago.

But Wood takes a different view. "My guess is that it's neither a chimp nor a human ancestor - it's a creature that was living at the same time."


Wood tidak membantah teori evolusi, atau mengatakan teori evolusi manusia runtuh brdasar temuan ini. Ia malah menduga ini adalah spesies yang berbeda dengan manusia dan simpanse, bukan moyang mereka, melainkan suatu percabangan terpisah! Ini satu hal yang entah sengaja atau tidak, telah diabaikan Harun Yahya.

Dari apa yang ditulis di atas, nampak bahwa Harun Yahya telah melakukan manipulasi. Ia mengutip secara selektif tulisan dari sumber-sumber yang ada, hanya mengutip bagian tulisan yang dirasa bisa mendukung pandangannya dan membuat kesan seakan sang sumber membantah teori evolusi. Sementara jika kita teliti sumber aslinya, bisa dikatakan tidak satupun sumber yang ia kutip membantah teori evolusi!

Dan amat jauh dari klaimnya, temuan-temuan fosil tidak membantah argumen Darwin. Seiring waktu, semakin banyak temuan fosil yang ditemukan, esuai dugaaan Darwin. Dan tidak satupun temuan yang mematahkan teori evolusi, temuan baru itu hanya membuka wacana baru dalam pengetahuan kita mengenai evolusi manusia, termasuk keberadaan percabangan-percabangan terpisah dalam evolusi manusia. Andai Australopithecus bukan moyang manusia, dan merupakan percabangan terpisah dalam evolusi manusia, itu tidak akan meruntuhkan teori evolusi.

Satu hal lagi, tidak ada satupun temuan fosil 'manusia modern' sebelum Homo sapiens. Tidak satupun dari Sahelanthropus tchadensis, Kenyanthropus platyops, Homo antecessor, atau Turkana Boy yang merupakan 'manusia modern'! Lalu bagaimana mungkin Harun Yahya mengatakan manusia modern sudah ada sejak dulu? Siapa yang mengkhayal di sini?

Pranala:
Human Evolution
EarliestHomo Fossils
Discovery - Homo Antecessor
BBC - Daniel E. Lieberman commenting on K. platyops
Nature - Toumai

8 komentar:

  1. evolusi akan terus bergulir meninggalkan dan mempermalukan harga diri dan nilai2 yg kita anut sekarang...
    hidup evolusi!!!???

    BalasHapus
  2. Kenapa mempermalukan? Apakah bagaimana evolusi kita adalah hal yang memalukan?

    BalasHapus
  3. YAKIN PADA AGAMA MASING-MASING GAN......AQ PRIBADI LEBIH PERCAYA ASAL USUL MANUSIA YG DITERANGKAN DALAM AL-QUR'AN, BUKAN TEORI EVOLUSI

    BalasHapus
  4. Asal-usul manusia masuk ranah ilmiah, dan blog ini membahasnya secara ilmiah. Jika ingin mengajukan berdasar agama, silakan, selama bisa dibuktikan secara ilmiah. Jika hanya berdasar iman, simpanlah untuk diri sendiri. Iman tak bisa dipakai untuk meyakinkan orang lain yang tak punya iman yang sama.

    BalasHapus
  5. mungkin belum ditemukan fosil manusia modern, kita tunggu aja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nope, fosil manusia modern (sapiens sapiens) sudah ditemukan. yang tertua usianya hampir 200 ribu tahun silam, yang termuda, kalau tak salah sekitar belasan ribu tahun.

      Hapus
  6. YANG MERASA KETURUNAN KERA SILAHKAN GABUNG DENGAN DARWIN...SELAMAT ANDA BERHASIL MENGETAHUI SILSILAH KETURUNAN KERA ANDA.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Manusia modern pun masih termasuk keluarga kera besar. jadi selamat, anda juga temasuk keluarga kera besar tersebut. Ingin komplain? Silakan ajukan petisi ke forum biologi internasional untuk mengeluarkan manusia dari keluarga kera besar dalam taksonomi :)

      Hapus