Rabu, 22 Juni 2011

Pengaruh Global Harun Yahya?


Dalam debat di forum-forum belakangan, jurus baru yang dilancarkan fans Harun yahya adalah mencomot artikel yang seakan menunjukkan pengakuan dunia terhadap kontribusi Harun Yahya. Seperti biasa, kita akan kesulitan untuk mencari artikel asli sebagai perbandingan. Saat ini, aku baru menemukan sedikit artikel asli yang bisa dijadikan perbandingan. Jika menemukan artikel lain, akan aku update.

Cobalah ke situs Harun Yahya, dan cek GLOBAL IMPACT OF THE WORKS OF HARUN YAHYA VOL. 2, kalian akan temukan kutipan seputar artikel National Geographic:
The November 200- English and German editions of the well-known National Geographic magazine featured a cover story on "Was Darwin Wrong?" Mentioning individuals and groups that reveal the theory of evolution's errors, the report cited Harun Yahya and described the great unease caused by his works among materialist circles:

... Islamic creationists such as Harun Yahya, author of a recent volume titled The Evolcution Deceit, who points to the six-day creation story in the Koran as literal truth and calls the theory of evolution "nothing but a deception imposed on us by the dominators of the world system."
Jika membaca tulisan di atas, seakan National Geographic mengakui pengaruh besar Harun Yahya dalam mengungkap kesalahan teori evolusi. Namun coba pergi ke situs National Geographic, dan baca kutipan artikel asli, anda akan temukan:
Evolutionary theory, though, is a bit different. It's such a dangerously wonderful and far-reaching view of life that some people find it unacceptable, despite the vast body of supporting evidence. As applied to our own species, Homo sapiens, it can seem more threatening still. Many fundamentalist Christians and ultraorthodox Jews take alarm at the thought that human descent from earlier primates contradicts a strict reading of the Book of Genesis. Their discomfort is paralleled by Islamic creationists such as Harun Yahya, author of a recent volume titled The Evolution Deceit, who points to the six-day creation story in the Koran as literal truth and calls the theory of evolution "nothing but a deception imposed on us by the dominators of the world system." The late Srila Prabhupada, of the Hare Krishna movement, explained that God created "the 8,400,000 species of life from the very beginning," in order to establish multiple tiers of reincarnation for rising souls. Although souls ascend, the species themselves don't change, he insisted, dismissing "Darwin's nonsensical theory."
Di sepanjang artikel, hanya satu kali nama Harun Yahya disebut, yakni di bagian dimana si penulis menyamakan pihak Kristen fundamentalis dan Yahudi ultra ortodoks dengan Harun Yahya sebagai wakil muslim, yang sama-sama menentang teori evolusi karena bertentangan dengan kisah penciptaan langsung. Jadi, tidak ada yang istimewa dari artikel National Geographic. Anda bisa lihat sendiri betapa dasyat pengaruh dari 'quote mining', jurus yang sering digunakan seorang Harun Yahya dan kreasionis lain.

Mengenai artikel 'Creationism Takes Root Where Europe, Asia Meet' dari Science Magazine, karena artikel onlinenya hanya bisa diakses oleh member, aku tak bisa membahas lebih lanjut. Dari bahasan kasar, nampaknya artikel ini membahas mengenai kreasionisme di Turki.

Bagaimana dengan artikel 'Islamic Scientific Creationism: A New Challenge in Turkey' dari NCSE? Artikel ini (yang bisa dicek di pranala di bagian bawah) secara umum membahas pergerakan kreasionisme di Turki. Lebih spesifik lagi, artikel ini membahas taktik dan strategi BAV (Bilim Arastirma Vakfi), organisasi yang didirikan Adnan Oktar/Harun Yahya dalam menyebarkan kreasionsime, yang bahkan oleh si penulis artikel disebut pseudosains. Aku tak menemukan bagian dimana artikel ini mengakui sukses internasional dari buku Evolution Deceit (yang judulnya pun hanya kutemukan di bagian nara sumber semata)

Pranala:
Harun Yahya - Global Impact of the Works of Harun Yahya Vol 2
National Geographic - Was Darwin Wrong?
NCSE - Islamic Scientific Creationism: A New Challenge in Turkey

18 komentar:

  1. saya menyukai tulisan2 anda tentang evolusi walaupun saya orang yang memiliki agama. menurut saya teori evolusi adalah hal yang logis dan bisa dijelaskan oleh percobaan2 ilmiah( tidak bimsalabim ). saya tertarik menulis teori evolusi dalam blog saya terinspirasi dari tulisan2 anda ^_^.

    BalasHapus
  2. ya, saya pernah ketemu cover NatGeo yang headlinenya "Was Darwin Wrong?"
    Tapi, disebelahnya langsung ada artikel
    "No. The evidence is overwhelming"

    artikel utamanya : http://ngm.nationalgeographic.com/ngm/0411/feature1/

    BalasHapus
  3. salam... pingin tahu, orang di balik blog ini siapa ya? atau mungkin bukan individu tapi sekelompok ilmuwan? kok saya cari2 di blog ini info tentang pembuatnya tapi ga menemukan, atau saya yang kurang teliti mencari? mohon pencerahannya. usul saya, sebagai sebuah wacana ilmiah, lebih baik tulisan2 yang sudah banyak di blog ini dibukukan dan dipublish secara luas, supaya lebih enak dan jelas aja diskusinya.

    BalasHapus
  4. Orang di balik blog ini? Cuma seorang forumer, alias orang yang sering OL di forum-forum. Dan debat seputar teori evolusi adalah salah satu yang sering dibahas.

    Dibukukan? Mungkin satu hari bisa terwujud :)

    BalasHapus
  5. Buku Nujum ala Evolusi. Ha a a a

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf karena blog ini tak menyanjung buku lelucon HY idola anda :)

      Hapus
  6. Semangat untuk Mr. Harun yahya bagi yang masih percaya teori monyet darwin segeralah nonton video dari harun yahya! id.harunyahya.com .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Teori monyet? Hari gini pun masih jadi monyetis?
      Bisa tunjukkan tulisan evolusionis yang bilang monyet adalah moyang manusia?
      Monyetisme adalah propaganda hitam kreasionis.

      Dan sori, sudah bosan dan gak minat pada video yang gak memberi informasi lebih selain propaganda kosong.

      Hapus
  7. Anda beragama? Karena dari tulisan" yang anda buat, saya mengambil 3 kesimpulan:
    1. Anda beragama tapi tidak memakai ilmu agama anda
    2. Anda sedang mencari kebenaran tapi salah cara dan mendekati kepada atheisme karena terlalu jauh berimajinasi
    3. Atau anda memang atheis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beragama? Ya.
      Tapi kenapa tak menyebut agama, karena gak niat masalah ini dikait-kaitkan dengan agama, karena yang dibahas adalah soal sains. Ini bukan debat tafsiran agama. Secara pribadi, keberadaan agama lebih merupakan kontrol moral atas penerapan sains, bukan untuk menggantikan sains.

      Dan atheisme di mananya? Sains memang tak membahas Tuhan, semua sains begitu, tak cuma teori evolusi atau biologi.

      Hapus
  8. Mohon maaf, sy gak mau komen soal Harun Yahyanya, males...

    Begini. Saya tdk anti teori Darwin, sekaligus sy memiliki iman agama. Bagi saya, teori Darwin adalah sebuah gagasan yang mencoba menguraikan tentang proses perkembangan makhluk hidup dari jaman purba hingga saat ini, dan menurut saya itu tidak menyelisihi ajaran agama. Ketika Allah berkata Kun Fayakun, itu di dalam “dimensi”-Nya, sedang sy percaya dalam dimensi kita kata itu menyangkut “proses”.

    Sy pernah dgr istilah "missing link" dalam teori evolusi. Menurut saya, “missing link” dalam teori evolusi adalah penciptaan Nabi Adam itu sendiri (sekali lg ini personal opinion), tp yah para ilmuwan tentu akan selalu menuntut pembuktian ilmiah, mereka tidak mudah “percaya”, melainkan akan selalu mencari evidence dan berpijak pada penemuan ilimiah, mungkin itulah kenapa mereka memiliki derajat tersendiri di sisi Allah (sementara sy bkn ilmuwan, hanya bermodal baca sana sini, plus sedikit pemahaman agama, n sebuah iman).

    Saya sama sekali tidak bermasalah dengan penemuan ilmiah tentang kemiripan genetik antara kita manusia dengan primata lainnya, atau dengan hewan lain, dengan tumbuhan, bahkan dengan benda mati sekalipun. Kenapa tidak? Toh menurut iman saya, seluruh alam semesta dan segala isinya (termasuk kita) berasal dari Dzat yang sama, sang Maha Kuasa, Maha Besar, Maha Mulia, maha Penyayang, Allah swt. Tentu amat dapat diterima logika saya, bahwa Allah memiliki blue print untuk segala jenis ciptaan-Nya, sehingga meski penciptaan Nabi Adam adalah unik, yakni berasal dari tanah/lumpur yang diberi bentuk, dan ditafsirkan adalah dari tempat bernama Jannah yg mungkin berada di luar bumi, namun dengan blue print yg sama, maka akan selalu ditemukan kemiripan genetika tadi. So yes i believe, nenek moyang saya adalah Nabi Adam as, yet i don’t mind kalo Darwin atau teori biologi molekuler merekam jejak manusia hingga ke primata purba, bahkan hingga ke organisme bersel tunggal pertama di bumi :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Teori e3volusi tidak membicarakan Tuhan, tidak membenarkan atau menyangkal. Apakah Tuhan terlibat dalam proses evolusi, atau apakah evolusi adalah cara Tuhan untuk menyebarkan keanekaragaman makhluk hidup, bukan bahasan sains, karena tak ada cara ilmiah membuktikannya.

      Dan missing link adalah istilah salah kaprah.Evolusi tak kenal missing link, hanya kenal makhluk transisi, dan pada dasarnya semua makhluk aalah makhluk transisi.

      Hapus
  9. berpikir dengan logika = teori evolusi
    berpikir dengan iman = Adam manusia pertama

    BalasHapus
  10. Secara sains, saat ini Evolusi tak terbantahkan. Apakah teori evolusi salah? Mungkin saja. Tapi bukti kesalahannya harus didapatkan dulu.
    Dengan seabrek bukti tetap tak percaya pada teori evolusi? Silakan saja, namanya percaya boleh saja. Percaya pada kuntilanak da santa claus juga boleh kan?

    BalasHapus
  11. Secara sains, saat ini Evolusi tak terbantahkan. Apakah teori evolusi salah? Mungkin saja. Tapi bukti kesalahannya harus didapatkan dulu.
    Dengan seabrek bukti tetap tak percaya pada teori evolusi? Silakan saja, namanya percaya boleh saja. Percaya pada kuntilanak da santa claus juga boleh kan?

    BalasHapus
  12. Saya setuju dengan TS logikanya tajam dan jelas
    ,dan yang saya yakini bila ini si kerucutkan terus dan terus akan sampai pada sisi keTuhanan yang tidak bisa di buktikan secara ilmiah melainkan di rasakan .

    BalasHapus
  13. Saya percaya Tuhan , tapi juga percaya teori Evolusi . Salah kaprah jika orang yang percaya Evolusi lalu dianggap sebagai Ateis , karena itu hal yang berbeda. Bisa juga orang Ateis tapi juga tidak percaya Evolusi. Evolusi adalah fakta yang buktinya tidak bisa dibantah , kalau anda membantah fakta berarti anda tidak mempercayai akal anda sendiri. Lawan teori Evolusi namanya teori TUING.

    BalasHapus
  14. Percaya Evolusi juga bukan berarti tidak beriman , saya beriman tapi tetap percaya Evolusi. Ada juga orang tidak beriman tapi juga tidak percaya Evolusi , ini benar benar mengalami kegelapan. Anda berbeda dibandingkan Ayah anda , itu sudah Evolusi 1 generasi , bayangkan perbedaannya jika sudang mencapai 1 juta generasi , pasti berbeda jauh sekali dan tidak menyangka.

    BalasHapus